Sabtu, 18 Agustus 2012
Setelah
penulis ajak pembaca berjalan-berjalan di ruang angkasa dari satu
planet ke planet yang lain dan dari satu benda angkasa ke benda angkasa
yang lain dan juga telah ditunjukkan betapa besarnya alam semesta
ciptaan Allah ini, selanjutnya penulis ajak untuk merenungkan seberapa
besar terompet yang akan ditiup oleh Malaikat Israfil. Sebelum mengkaji
seberapa besar terompet yang akan ditiup Malaikat Israfil, terlebih
dahulu marilah kita bahas apa makna terompet yang disebutkan pada
beberapa ayat Al Qur’an? Dalam sejarah manusia khususnya jaman kerajaan,
terompet sering digunakan sebagai alat untuk pengumuman tentang sesuatu
hal dari Sang Raja atau juga untuk memberikan tanda bahwa para pengawal
kerajaan untuk berkumpul. Demikian juga Kerajaan Allah yang meliputi
seluruh alam semesta dan ciptaannya. Ketika Hari Akhir saatnya tiba,
maka terompet akan ditiup oleh Malaikat Israfil untuk pertama kalinya.
Kemudian ketika Allah akan mengumpulkan dan menghidupkan kembali seluruh
manusia untuk menghadapi pengadilan Allah, terompet juga ditiup untuk
kedua kalinya.
Para
ilmuan tidak ada habis-habisnya meneliti dan memikirkan keberadaan alam
semesta ini, dari mengamati bumi beserta isinya termasuk diri manusia
itu sendiri, sampai benda-benda di luar angkasa bahkan sampai
memprediksi bentuk alam semesta ciptaan Allah ini. Gambar-gambar yang
dapat dilihat pada www.rense.com/general72/size.htm hanyalah
merupakan bagian kecil dari benda-benda yang ada di alam semesta ini
yang berhasil diamati manusia. Semua benda-benda tersebut tentunya
berada dalam suatu ruang yang disebut alam semesta yang diasumsikan oleh
para ilmuan ada batasnya. Berkaitan dengan hal ini, para ilmuan mencoba
memprediksi bentuk alam semesta melalui pengamatan atau data-data yang
dikumpulkan dengan peralatan canggih yang ada.
Pada
awalnya para ilmuan memprediksi bahwa bentuk alam semesta ini adalah
datar atau “flat”. Kemudian ilmuan dari Inggris memprediksi lagi bahwa
bentuk alam semesta adalah seperti bola sepak. Prediksi bentuk alam
semesta seperti bola sepak sebenarnya sebuah perkiraan yang bagus
sebagai bagian dari teori alam semesta yang terbatas (finite universe
theory). Akan tetapi berdasarkan data-data terbaru khususnya tentang
“background radiation” yang dikumpulkan para ilmuan tidak mendukung
prediksi tersebut teori tersebut. Dengan data-data terbaru yang
dikumpulkan oleh sebuah alat milik NASA bernama “Wilkinson
Microwave Anisotropy Prob (WMAP)” Profesor Frank Steiner dari
Universitas Ulm, Jerman, yang memimpin sekelompok ilmuan mengajukan
bentuk alam semesta yang sungguh mengejutkan. Profesor Steiner dan
kelompoknya mengklaim bahwa alam semesta berbentuk seperti terompet. Bentuk ini cocok dengan hasil observasi (data yang dikumpulkan). Pada
ujung depan terompet merupakan bagian alam semesta yang dapat
diobservasi manusia (observable) dan semakin ke ujung belakang dari
terompet tersebut adalah bagian alam semesta yang tidak bisa diamati
(unobservable). (Lihat Gambar). Sekarang marilah kita tengok salah satu
ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang terompet, misalnya QS An-Naml
ayat 87: “Dan pada hari (ketika)
TEROMPET ditiup, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang
di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang
menghadap-Nya dengan merendahkan diri” (QS 27:87).
Apa
yang bisa kita tafsirkan dari ayat tersebut? Jika hasil temuan para
ilmuan tersebut kita gunakan sebagai dasar untuk menafsirkan ayat
tersebut, maka yang dimaksud terompet adalah alam semesta ini yang
bentuknya menyerupai terompet. Jadi ketika terompet (baca alam semesta
dan seluruh isinya) ditiup oleh Malaikat Israfil untuk pertama kalinya
maka saat itulah “timing” dari berakhirnya kehidupan manusia dan
hancurnya alam yang fana ini atau yang disebut sebagai Hari Akhir. Dalam
beberapa ayat lain, terompet ini akan ditiup untuk yang kedua kalinya
yang menandai dibangkitkannya manusia dari kematian untuk menghadapi
pengadilan Allah, dan inilah yang dinamakan sebagai Hari Kiamat (Hari
Kebangkitan).
Sebagai catatan, sebenarnya menurut Al Qur’an ada urutan
kejadian berkenaan dengan hari akhir yang diawali dengan hancurnya alam
semesta dan berakhirnya kehidupan dunia ini (dalam Al Qur’an salah
satunya merujuk pada kata “as-saa’ah” atau Waktu dimulainya kehidupan
akhirat yang ditandai dengan ditiupnya terompet untuk yang pertama
kalinya) yang diikuti dengan dibangkitkannya dan dikumpulkannya manusia
dari kematian (dalam Al Qur’an dikatakan dengan istilah “al-qiyaamah”
atau hari Kiamat yang ditandai dengan ditiupnya terompet untuk yang
kedua kalinya) untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya selama di
dunia (salah satu istilah yang dipakai di Al Qur’an “yaumul fashl” atau
hari penentuan). Wallaahu a’lam bish shawab.
Sumber: http://alisaid.wordpress.com/2007/10/04/seberapa-besar-torompet-yang-akan-ditiup-malaikat-israfil/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: